Selasa, 27 Agustus 2013

Awal Kisah Perpindahan Rumah

Kisah ini dimulai dari kepindahanku ketempat yang disebut kota gedhe. Oh iy perkenalkan aku vi, aku dikirim kekota yang panas dan padat penduduk ini karena ikut nenekku tercinta. Dikota yang baru ini aku memulai semuanya yang baru bahkan kisah cinta baruku.

"Bangun, vi...ayo jangan malas hari ini hari pertamamu masuk sekolah baru kan?"
Bibi sibuk mengedor-gedor pintu kamar vi yang masih tertutup rapat walau matahari bisa menyilaukan tapi masih tetap tak ada respon dari dalam akhirnya bibi mengambil kunci cadangan dan membuka kamar dan terlihat vi sedang bermesraan dengan bantal guling yang tak ingin dia lepaskan, bibi hanya bisa mengelengkan kepala pertanda pasrah. Perkenalkan ini bibiku tercinta namanya dewi dia paling cerewet sendiri mungkin karena itu dia sering gonta-ganti pacar ya,hhee.

"ampun nih anak" dengan paksa bibi menyeret kaki ku turun dari dari tempat tidur sampai bunyi brukkk... terdengar,
"aduhhh siapa sih yang bangunin aku pagi-pagi gini egak tau apa orang masih ngantuk juga..,aishhh.." sambil ngomel-ngomel gak jelas vi kembali kekasurnya,
"heh bangun katanya mau berangkat sekolah ini udah jam setengah 7 bodoh.." Suara bibi yang marah sambil mengerutu gk jelas, aku buka mataku dikit ngintip jam dinding kamar.
"huwahhhh...aku telat....".
"aku kan udah bilang dari tadi, mandi dulu bau iler tuh" suara bibi melegang tampa dosa keluar dari kamarku, tampa memperdulikan bibi yang masih cerewet dengan kekuatan jet aku kabur kekamar mandi dan cling.......udah lengkap dengan seragamku.
"heh, vi kamu mandi egk sih? Kok cepet banget gitu?" bibi terus aja ngomel egak jelas padahal aku gi sibuk masukin nasi ma susu kedalam mulutku sambil makai kaos kakiku...
"ibu aku berangkat ya.." suaraku mengema sampai ruang tengah agar terdengar oleh nenekku tercinta.
"heh kamu mau kemana?" sambil keluar rumah aku mejawab pertanyaan bibiku
"aku mau berangkat sekolah lah egak liat seragamku apa..." dari dalam terdengar jeritan dari bibiku mengema sampai keluar rumah,
"hai bodoh apa kamu tau kemana arah sekolahmu? Bukannya kamu buta arah..?" tanpa aba-aba aku tiba-tiba berhenti mendadak dan berbalik arah kembali kerumah,
"hheee, bibiku yang baik hati dan cantik mau kan nganterin aku kesekolah?" dengan tampang mengintimidasinya dia mengatakan "tidak..sekali tidak ya tidak" langsung raut mukaku berubah memelas  dan keluarlah puppy eyes andalanku.
"ibu, bibi egak mau nganter aku sekolah padahal aku egak tau jalan" tiba-tiba terdengar langkah kaki dan keluarlah wanita paruh baya dari rumah.
"wi, anterin vi sana dia udah telat kasihankan cucuku tersayangku ini" dengan wajah murung dan mulut siap membantah, " wi, aku egak mau denger alasanmu, ayo anterin vi".
Dengan semangat 45 dan senyum bagai bunga sakura aku udah nangring aja dijok depan mobil bibi, sendangkan bibi sendiri dengan tampang malas-malasan pluss bete nya sibuk merhati’in jalan.
"serasa jadi majikan ya, hahaaaaa..." omelku dengan senyum-senyum yang egak jelas dan tanpa melihat ekspresinya pun aku udah tau kalo bibiku ini sedang ngambek pluss jengkel karena kelakuanku.
 Tiba-tiba mobil direm mendadak sampai jidadku jadi jontor dan berubah merah, terdengar suara cekikikan bibiku yang nahan tawanya.
"hahhahaaaa...rasain tuh, enakkan makanya jangan jahil ma orang tua"
sambil dengan bibir ngerucut kedepan dan elus-elus jidad aku turun dari mobil tanpa merduli'in tawa bibiku yang jelas kedengeran ampek dalem gerbang sekolah.
Nyampek dalam sekolah tampang blo'on ku keliatan jelas terpampang,
"aku harus kemana nih? Aku kan baru pertama kali kesini, aishhh aku lupa tanya lagi entar aku pulangnya gimana"
buru-buru aku balik lagi kedepan gerbang dan...mobil bibiku udah egak keliatan aku tengok kanan kiri dan hasilnya nihil.
"waduh gawat nih, kayak orang ilang deh aku".
tiba-tiba ada yang megang bahuku sepontan aku berbalik dan jeng..jeng..jeng...didepan aku ada guru cantik dan senyumnya nyapa aku,
"kamu murid pindahan itu kan?" masih dengan tampang blo'onku aku ngaguk-ngagunk aja.
 "oh iy perkenalkan aku guru matamatika disini namaku santi dewi lestari, pangil aja bu santi dan aku wali kelasmu loh, ayo ikut ibu."
dia mendahuluiku jalan didepan tanpa aba-aba dia berbalik,
"oh iy, siapa namamu? Aku lupa." masih dengan tampang heranku dan suara aneh,
aku jawab " namaku vi, vionera gustaf"
 dengan senyum dia berbalik arah dan ngelanjutin jalannya, *ni guru aneh, senyum mulu dan dari tampangnya masih muda tapi kok ya jadi guru ya kayaknya lebih mudaan dia dari pada bibiku*.
Tanpa aku sadari dia berbalik arah dan kali ini sukses ngebuat aku hampir jatoh kebelakang. "ayo masuk, ini kelasmu kita udah mau mulai pelajaran. *aishhh, ni guru egk tau ngasih reting dulu apa emang hobinya ngerem mendadak ya, haduhhh* aku masuk kekelas yang seperti kelas lainnya rame banget kayak pasar tanah abang gitu lah, dan saat bu santi masuk semua orang langsung diem tanpa ngomong dan balik kekursi masing-masing, *hebat bgt nih guru, penjual pasar pun pada nurut gini tanpa perlu ada kantib hhee*
"anak-anak perkenalkan ini adalah warga kelas kita yang baru namanya vionera gustaf, vi perkenalkan dirimu" dengan tampang agak cemas dan gerogi aku berusaha tersenyum aku ngenalin diri
 "hai, namaku vionera gustaf, panggil aja aku vi aku baru pindah kemarin jadi mohon bantuannya ya"

 semua mata masih tertuju padaku dengan tampang yang egak bisa dijelasin satu-satu langsung aja aku balik ngeliat wali kelasku yang ternyata gi asyikk dengan cerminnya, *haduh ternyata, kagak beda ma bibi cerewet itu yee* sadar akan tatapnku bu santi langsung menghentikan aktifitasnya dan mempersilahkan aku untuk duduk dibangku kosong yang ada dideretan paling depan, aku buru-buru duduk dibangku kosong itu. Saat aku sudah duduk dan merapikan posisiku tanganku pun sibuk sendiri dengan kegiatanya menulis apa yang diajarkan oleh bu santi tanpa aku sadari dari sudut ruangan ada yang sedari tadi  memperhatikan aku.

Tak terasa bel istirahat berbunyi dan tinggal beberapa anak saja yang masih didalam kelas termasuk aku maklum mau keluar kemana tau sekolah ini aja egak gimana kalo nyasar terus egak bisa balik lagi kekelas ampun deh tu, tiba-tiba ada cewek yang datengin aku dan dengan rianganya dia ngajakin aku kenalan
"hai, vi kenalin aku dinda". oh iy dinda ini cerewet na minta ampun tapi gara-gara dinda aku bakalan ketemu sama cowok yang aku idam-idamin.
"Mau ikut aku kekantin? Kamu pasti laperkan? Sekalian kita muter-muter sekolah biar kamu entar egak nyasar". sapanya sambil tersenyum dan aku cuma menganguk-ngaguk aja ngeiyain, kami pun keluar kelas.
"makasih ya udah ngajak aku muter-muter sekolah".
"sama-sama, kita kan temen apa lagi kita sekelas sekarang" kami berdua tersenyum riang menuju kelas. Tanpa diketahui ada sepasang mata yang menatap kami berdua yang berjalan melewati koridor sekolah, seakan merasakan kehadiranya aku pun berbalik kearah belakang tapi tak terlihat ada yang mencurigakan.
"ada apa vi?" dinda ikut nengok kebelakang dan mengikuti arah pandangku
"egak papa kok din, mungkin cuma perasaanku aja, ayo kekelas aja yukk" sangkalku menarik tangan dinda yang masih kebingungan.
To be Continue..