Kisah ini dimulai dari kepindahanku ketempat yang disebut kota
gedhe. Oh iy perkenalkan aku vi, aku dikirim kekota yang panas dan padat
penduduk ini karena ikut nenekku tercinta. Dikota yang baru ini aku memulai
semuanya yang baru bahkan kisah cinta baruku.
"Bangun, vi...ayo jangan malas hari ini hari pertamamu masuk
sekolah baru kan?"
Bibi sibuk mengedor-gedor pintu kamar vi yang masih tertutup rapat
walau matahari bisa menyilaukan tapi masih tetap tak ada respon dari dalam
akhirnya bibi mengambil kunci cadangan dan membuka kamar dan terlihat vi sedang
bermesraan dengan bantal guling yang tak ingin dia lepaskan, bibi hanya bisa
mengelengkan kepala pertanda pasrah. Perkenalkan ini bibiku tercinta namanya
dewi dia paling cerewet sendiri mungkin karena itu dia sering gonta-ganti pacar
ya,hhee.
"ampun nih anak" dengan paksa bibi menyeret kaki ku
turun dari dari tempat tidur sampai bunyi brukkk... terdengar,
"aduhhh siapa sih yang bangunin aku pagi-pagi gini egak tau
apa orang masih ngantuk juga..,aishhh.." sambil ngomel-ngomel gak jelas vi
kembali kekasurnya,
"heh bangun katanya mau berangkat sekolah ini udah jam
setengah 7 bodoh.." Suara
bibi yang marah sambil mengerutu gk jelas, aku buka mataku dikit ngintip jam
dinding kamar.
"huwahhhh...aku telat....".
"aku kan udah bilang dari tadi, mandi dulu bau iler tuh"
suara bibi melegang tampa dosa keluar dari kamarku, tampa memperdulikan bibi
yang masih cerewet dengan kekuatan jet aku kabur kekamar mandi dan cling.......udah lengkap dengan seragamku.
"heh, vi kamu mandi egk sih? Kok cepet banget gitu?"
bibi terus aja ngomel egak jelas padahal aku gi sibuk masukin nasi ma susu
kedalam mulutku sambil makai kaos kakiku...
"ibu aku berangkat ya.." suaraku mengema sampai ruang
tengah agar terdengar oleh nenekku tercinta.
"heh kamu mau kemana?" sambil keluar rumah aku mejawab
pertanyaan bibiku
"aku mau berangkat sekolah lah egak liat seragamku
apa..." dari dalam terdengar jeritan dari bibiku mengema sampai keluar
rumah,
"hai bodoh apa kamu tau kemana arah sekolahmu? Bukannya kamu
buta arah..?" tanpa aba-aba aku
tiba-tiba berhenti mendadak dan berbalik arah kembali kerumah,
"hheee, bibiku yang baik hati dan cantik mau kan nganterin
aku kesekolah?" dengan tampang mengintimidasinya dia mengatakan
"tidak..sekali tidak ya tidak" langsung raut mukaku berubah
memelas dan keluarlah puppy eyes
andalanku.
"ibu, bibi egak mau nganter aku sekolah padahal aku egak tau
jalan" tiba-tiba terdengar langkah kaki dan keluarlah wanita paruh baya
dari rumah.
"wi, anterin vi sana dia udah telat kasihankan cucuku
tersayangku ini" dengan wajah murung dan mulut siap membantah, " wi,
aku egak mau denger alasanmu, ayo anterin vi".
Dengan semangat 45 dan
senyum bagai bunga sakura aku udah nangring aja dijok depan mobil bibi,
sendangkan bibi sendiri dengan tampang malas-malasan pluss bete nya sibuk merhati’in jalan.
"serasa jadi majikan ya, hahaaaaa..." omelku dengan
senyum-senyum yang egak jelas dan tanpa melihat ekspresinya pun aku udah tau
kalo bibiku ini sedang ngambek pluss jengkel karena kelakuanku.
Tiba-tiba mobil direm
mendadak sampai jidadku jadi jontor dan berubah merah, terdengar suara cekikikan
bibiku yang nahan tawanya.
"hahhahaaaa...rasain tuh, enakkan makanya jangan jahil ma
orang tua"
sambil dengan bibir ngerucut kedepan dan elus-elus jidad aku turun
dari mobil tanpa merduli'in tawa bibiku yang jelas kedengeran ampek dalem
gerbang sekolah.
Nyampek dalam sekolah tampang blo'on ku keliatan jelas terpampang,
"aku harus kemana nih? Aku kan baru pertama kali kesini,
aishhh aku lupa tanya lagi entar aku pulangnya gimana"
buru-buru aku balik lagi kedepan gerbang dan...mobil bibiku udah
egak keliatan aku tengok kanan kiri dan hasilnya nihil.
"waduh gawat nih, kayak orang ilang deh aku".
tiba-tiba ada yang megang bahuku sepontan aku berbalik dan
jeng..jeng..jeng...didepan aku ada guru cantik dan senyumnya nyapa aku,
"kamu murid pindahan itu kan?" masih dengan tampang
blo'onku aku ngaguk-ngagunk aja.
"oh iy perkenalkan aku
guru matamatika disini namaku santi dewi lestari, pangil aja bu santi dan aku
wali kelasmu loh, ayo ikut ibu."
dia mendahuluiku jalan didepan tanpa aba-aba dia berbalik,
"oh iy, siapa namamu? Aku lupa." masih dengan tampang
heranku dan suara aneh,
aku jawab " namaku vi, vionera gustaf"
dengan senyum dia berbalik
arah dan ngelanjutin jalannya, *ni guru aneh, senyum mulu dan dari tampangnya
masih muda tapi kok ya jadi guru ya kayaknya lebih mudaan dia dari pada
bibiku*.
Tanpa aku sadari dia berbalik arah dan kali ini sukses ngebuat aku
hampir jatoh kebelakang. "ayo masuk, ini kelasmu kita udah mau mulai
pelajaran. *aishhh, ni guru egk tau ngasih reting dulu apa emang hobinya ngerem
mendadak ya, haduhhh* aku masuk kekelas yang seperti kelas lainnya rame banget
kayak pasar tanah abang gitu lah, dan saat bu santi masuk semua orang langsung
diem tanpa ngomong dan balik kekursi masing-masing, *hebat bgt nih guru,
penjual pasar pun pada nurut gini tanpa perlu ada kantib hhee*
"anak-anak perkenalkan ini adalah warga kelas kita yang baru
namanya vionera gustaf, vi perkenalkan dirimu" dengan tampang agak cemas
dan gerogi aku berusaha tersenyum aku ngenalin diri
"hai, namaku vionera
gustaf, panggil aja aku vi aku baru pindah kemarin jadi mohon bantuannya
ya"
semua mata masih tertuju
padaku dengan tampang yang egak bisa dijelasin satu-satu langsung aja aku balik
ngeliat wali kelasku yang ternyata gi asyikk dengan cerminnya, *haduh ternyata,
kagak beda ma bibi cerewet itu yee* sadar akan tatapnku bu santi langsung
menghentikan aktifitasnya dan mempersilahkan aku untuk duduk dibangku kosong
yang ada dideretan paling depan, aku buru-buru duduk dibangku kosong itu. Saat
aku sudah duduk dan merapikan posisiku tanganku pun sibuk sendiri dengan
kegiatanya menulis apa yang diajarkan oleh bu santi tanpa aku sadari dari sudut
ruangan ada yang sedari tadi
memperhatikan aku.
Tak terasa bel istirahat berbunyi dan tinggal beberapa anak saja
yang masih didalam kelas termasuk aku maklum mau keluar kemana tau sekolah ini
aja egak gimana kalo nyasar terus egak bisa balik lagi kekelas ampun deh tu,
tiba-tiba ada cewek yang datengin aku dan dengan rianganya dia ngajakin aku
kenalan
"hai, vi kenalin aku dinda". oh iy dinda ini cerewet na
minta ampun tapi gara-gara dinda aku bakalan ketemu sama cowok yang aku
idam-idamin.
"Mau ikut aku kekantin? Kamu pasti laperkan? Sekalian kita
muter-muter sekolah biar kamu entar egak nyasar". sapanya sambil tersenyum
dan aku cuma menganguk-ngaguk aja ngeiyain, kami pun keluar kelas.
"makasih ya udah ngajak aku muter-muter sekolah".
"sama-sama, kita kan temen apa lagi kita sekelas
sekarang" kami berdua tersenyum riang menuju kelas. Tanpa diketahui ada
sepasang mata yang menatap kami berdua yang berjalan melewati koridor sekolah,
seakan merasakan kehadiranya aku pun berbalik kearah belakang tapi tak terlihat
ada yang mencurigakan.
"ada apa vi?" dinda ikut nengok kebelakang dan mengikuti
arah pandangku
"egak papa kok din, mungkin cuma perasaanku aja, ayo kekelas
aja yukk" sangkalku menarik tangan dinda yang masih kebingungan.
To be Continue..